Skip to main content

Tips Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Ditengah pandemi  Covid-19 yang menyerang seluruh negara di Dunia, sangat penting bagi kita untuk meningkatkan sistem imun tubuh  agar tidak mudah sakit. Sistem imun tubuh adalah sel, jaringan, dan organ yang bekerja sama untuk melindungi tubuh dari infeksi. Mikroba (kuman) penyebab infeksi seperti bakteri, virus, parasite, dan jamur. Mikroba senang untuk melekat pada tubuh manusia karena merupakan lingkungan yang ideal bagi mereka. Inilah tugas sistem imun tubuh untuk menjaga tubuh manusia dan menangkap serta menghancurkan mikroba. Jutaan sel berkumpul menjadi tiap set dan subset, kemudian saling mengantarkan informasi. Ketika sel imun tersebut mendapat peringatan, mereka mengalami perubahan taktis dan memproduksi bahan kimia yang kuat. Substansi kimia itu yang akan mengatur perkembangan sel imun, menarik sel-sel lain dan mengarahkannya ke pusat masalah.
Namun ada kalanya, pertahanan imun menurun sehingga tubuh pun jatuh sakit. Sering terserang flu dan sakit tenggorokan bias jadi tanda kekebalan tubuhmu sedang melemah. Selain itu, luka yang membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh juga menandakan lemahnya sistem imun. Kebiasaan makan dan status gizi seseorang bisa mempengaruhi tingkat kekebalan tubuhnya. Terlalu banyak mengonsumsi gula bisa menurunkan tingkat kekebalan tubuh. Gula dapat menekan sistem kekebalan tubuh dan merusak pertahanan tubuh melawan infeksi penyakit.
Selain itu, proses penuaan juga bisa mengarah pada penurunan kemampuan respon imun. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan ada hubungannya dengan status gizi. Orang tua cenderung makan lebih sedikit dan sering kurang variasi dalam makanan sehari – hari mereka.
Baca Juga : Ayo Lawan Corona Virus Bersama

Cara Meningkatkan Sistem Imun Tubuh
Untuk meningkatkan sistem imun tubuh dapat dilakukan melalui berbagai cara :
  • Mempertahankan Kesehatan Pencernaan
Saluran pencernaan harus selalu siap menangkal pathogen yang masuk dan membiarkan nutrisi dari makanan masuk ke tubuh kita. Kerjanya yang cukup rumit membuat kita harus terus menjaga saluran pencernaan, tentu melalui apa yang kita makan. Makanan yang tinggi kolin seperti daging, seafood, susu, telur, kedelai dan brokoli baik untuk saluran pencernaan. Hal ini dikarenakan fosfatidilkolin merupakan komponen mukosa pelindung yang melapisi saluran pencernaan. Vitamin A juga mendukung keehatan saluran pencernaan serta meningkatkan mukosa pelindung dalam saluran pencernaan. Selain itu, jangan lupa untuk mengonsumsi pangan kaya akan serat. Serat akan difermentasi oleh bakteri baik dalam usus untuk membantu memecah rantai asam lemak yang nantinya akan digunakan sebagai bahan bakar sel saluran pencernaan. Serat juga membantu menghilangkan racun serta meningkatkan pertahanan sel saluran pencernaan.

Vitamin sumber kekebalan tubuh
  • Konsumsi Nutrisi Seperti Protein, Antioksidan, Asam Lemak Esensial, dan Vitamin
Telur, ikan, kerang, serta banyak dari sayuran dan biji-bijian yang kaya akan protein dan asam amino untuk kekebalan tubuhmu. Nutrisi lain seperti vitamin C juga dikenal dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Vitamin C muncul sebagai nutrisi yang mampu mengurangi keparahan gejala infeksi saluran pernapasan atas. Vitamin C juga mendukung fungsi sel T, serta produksi antioksidan yang mendukung kesembuhan pada lokasi inflamasi. Vitamin B juga ternyata penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat. Misalnya vitamin B5 (asam pantotenat) yang meningkatkan produksi sel B. Selain itu, kekurangan vitamin B6 terus – menerus juga dapat merusak fungsi sel T. selain vitamin B5 dan B6, kekurangan vitamin B1 dan B2 juga dapat mengganggu respon antobodi yang normal. Bayam dan kembang kol merupakan sayur yang kaya akan vitamin B6, C dan asam folat. Sedangkan sumber vitamin B2 yang baik adalah jamur kancing. Vitamin lainnya seperti vitamin A,E, dan K juga penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Kekurangan vitamin A bias merusak fungsi antibody dan aktivitas T-sel. Karena itu, rajinlah konsumsi seperti wortel, ubi jalar, dan sayuran hijau. Vitamin E seperti lobak hijau dan sawi adalah antioksidan penting dan mendukung respon inflamasi yang sehat. Vitamin K mendukung pembekuan darah dan ini diperlukan untuk melindungi daerah infeksi dan cedera dalam proses penyembuhan.
  • Berjemur Dibawah Sinar Matahari
Guru besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K),MPH.,Ph.D., mengatakan tubuh manusia memerlukan sinar matahari untuk membantu meningkatkan produksi vitamin D di dalam tubuh. Sinar matahari menjadi sumber utama vitamin D alami, sementara hanya sedikit sekali yang berasal dari makanan. Vitamin D ini punya efek imunomodulator yang bisa memperbaiki sistem imun tubuh. Sistem imun unu menjadi pertahanan tubuh dalam melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Sementara itu, jika tubuh kekurangan vitamin D dapat menghambat pertumbuhan dan rentan terinfeksi virus maupun bakteri. Lalu, kapan waktu yang tepat untuk berjemur guna memndapatkan paparan sinar matahari yang cukup? Waktu berjemur paling efektif adalah saat bayangan tubuh lebih pendek dari tinggi badan. Sementara waktu berjemur yang dianjurkan adalah sekitar 10 hingga 15 menit. Waktunya bias mulai dari pukul 10.00 sampai 15.00, jangan dilakukan lebih pagi karena paparan sinar mataharinya tidak mencukupi.
Disamping itu, di pagi hari kondisi udara kurang baik terutama di kota – kota besar dengan tingkat polusi tinggi. Banyak polutan seperti logam berat masih terkonsentrasi di dekat permukaan yang mencemari udara pada pagi hari. Ketika berjemur, disarankan kulit langsung terpapar sinar matahari. Penggunaan topi, sunscreen serta pakaian bersifat menghalangi paparan sinar matahari ke kulit. Setidaknya bagian tangan dan kaki terkena sinar matahari. Yang berjilbab mukan juga terbuka cukup terpapar sinar matahari. Supaya kegiatan berjemur tidak terasa membosankan, berjemut tidak harus dilakukan sebagai kegiatan tunggal. Untuk mendapatkan sinar matahari bias dengan aktivitas lain seperti berkebun, mengangkat jemuran dan lainnya yang berkontak langsung dengan sinar matahari. Sinar matahari tidak hanya meningkatkan imun tubuh, namun dalam sejumlah penelitian disebutkan bahwa paparan sinar matahari yang cukup menyebabkan virus lebih sulit bertahan di cuaca panas.
  • Cara Keempat adalah dengan memulai gaya hidup sehat seperti tidak merokok, tidur yang cukup dan olahraga teratur

Comments

Popular posts from this blog

Distribusi Produk Nyata (tangible) dan produk tidak nyata (intangible)

Distribusi merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai (Angipora, 2002:295). Distribusi merupakan masalah lain yang akan dihadapi perusahaan pada saat produk selesai diproses. Distribusi ini menyangkut cara penyampaian produk ke tangan konsumen. Manajemen pemasaran mempunyai peranan dalam mengevaluasi penampilan para penyalur. Bila perusahaan merencanakan suatu pasar tertentu, yang pertama kali dipikirkan adalah siapa yang akan ditunjuk sebagai penyalur di sana, atau berapa banyak yang bersedia untuk menjadi penyalur di daerah itu. Hasil penelitian Satmoko, dkk (2005) menyatakan bahwa distribusi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Produk dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu produk yang berbentuk barang (fisik) dan produk berbentuk jasa (tidak berwujud). Namun secara jelas hampir tidak ada jenis produk yang tidak tergantung satu sama lain. Strategi memasarkan produk yang dominan b

Liver Disease, Cirrhosis is the biggest cause of DEATH!!!

CIRRHOSIS (sirosis)   Di negara maju, sirosis hati merupakan penyebab kematian terbesar ketiga pada pasien yang berusia 45-46 tahun (setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker). Diseluruh dunia sirosis menempati urutan ke tujuh penyebab kematian. Sekitar 25.000 orang meninggal setiap tahun akibat penyakit ini. Sirosis hati merupakan penyakit hati yang sering ditemukan dalam ruang perawatan Bagian Penyakit Dalam. Perawatan di Rumah Sakit sebagian besar kasus terutama ditujukan untuk mengatasi berbagai penyakit yang ditimbulkan seperti perdarahan saluran cerna bagian atas, koma peptikum, hepatorenal sindrom, dan asites, Spontaneous bacterial peritonitis serta Hepatosellular carsinoma. Gejala klinis dari sirosis hati sangat bervariasi, mulai dari tanpa gejala sampai dengan gejala yang sangat jelas. Apabila diperhatikan, laporan di negara maju, maka kasus Sirosis hati yang datang berobat ke dokter hanya kira-kira 30% dari seluruh populasi penyakit in, dan lebih kurang 30% lainnya di

Physical Distancing Bukan Memutus Silaturahmi Hanya Jaga Jarak Fisik

Virus Corona semakin meluas di berbagai negara dan daerah dalam negeri. Pemerintah menganjurkan masyarakat untuk menerapkan Social Distancing atau pembatasan sosial. Namun, Istilah itu rentan salah persepsi di tengah masyarakat. Ikatan sosial sangat diperlukan, tetapi tidak dengan fisik yang berdekatan.  Pemimpin teknis upaya penanggulangan Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove mendorong masyarakat untuk menjaga jarak fisik dengan orang lain. Namun, menjaga jarak fisik bukan berarti memutus tali silaturahmi antar sesama. Istilah tersebut berganti menjadi Physical Distancing, tujuannya agar orang – orang tetap terhubung secara sosial meskipun ada instruksi untuk berdiam diri di rumah demi memutus rantai penyebaran virus Corona. Meski berjauhan kita tetap menjaga komunikasi dengan orang – orang terdekat dengan memanfaatkan telepon, video call, maupun obrolan chat.  Apakah Physical Distancing sama dengan Social Distancing ? Sebelumnya, upaya pembatasan jarak dengan orang lain ini diken